Aku ingin seorang bayi

Author Avatar

Dugem.ranjang69

Joined: Aug 2024
                     Tidak Bisa Menolak

“Kalau Nyonya belum menemukan wanita yang mau menyewakan rahim, aku sudah menemukan-“

“Tutup mulut mu, Jeff!” maki Anyelir pada Jeff yang tak juga kunjung mau diam. “Soal siapa yang akan mengandung anak Ansel, itu urusanku!”

Anyelir sudah punya kandidat sendiri. Seorang gadis yang ia pilih khusus untuk mengandung anak Ansel nantinya.

Jika Renata memilih Sharena menjadi istri Biru untuk menghancurkan hati Ansel. Maka Anyelir juga akan melakukan hal yang sama. Ia akan memilih seorang gadis yang kedatangannya akan membuat hati Biru hancur berkeping-keping.

“Kendalikan dirimu Ansel, jangan membuat keributan di pesta nanti!” Mewanti wanti anak semata wayangnya. Anyelir tak ingin jika nanti Ansel membuat kegaduhan di pesta pernikahan Sharena dan Biru.

“Aku kan sudah katakan pada Mama! Aku tidak ingin hadir! Kenapa tetap memaksa!”

Geram. Ansel yang sedari tadi diam, akhirnya tak bisa menahan diri.

Bagaimana bisa? Ia harus melihat gadis yang dicintainya duduk di atas pelaminan, dengan pria lain?

“Lalu kau mau mereka menganggapmu pengecut?”

“Iya… lebih baik begitu! Dari para harus menyaksikan Sharena dimiliki orang lain!”

“Kendalikan dirimu Ansel! Kau akan mudah kalah jika tak bisa mengendalikan emosi!” jerit Anyelir yang kesal, Ansel tak juga mengerti dengan strategi yang mereka susun.

“Aku memang sudah kalah… lihat? Sharena sekarang sudah jadi istri Biru!”

“Belum…! Kita belum kalah, dan kau tak boleh menyerah! Dapatkan harta itu dan buat mereka menyesal!” Dengan nada yang berapi api Anyelir berusaha meyakinkan putranya, bahwa permainan belum berakhir.


Meski dengan hati yang sangat hancur, Ansel terpaksa memasuki ballromm hotel, tempat resepsi pernikahan antara Biru dan Sharena dilaksanakan. Memberi ucapan selamat untuk mempelai.

“Selamat ya Biru, semoga pernikahan mu menyenangkan!” ujar Anyelir dengan nada sindiran. “Memelihara ular, jangan sering sering di kasih makan. Karna semakin membesar dia bisa menelanmu!”

Anyelir mengatakan itu sambil melirik ke arah Sharena, sementara Ansel hanya terus diam dengan pandangan yang tak pernah lepas dari Sharena.

“Tentu saja, Biru serta Sharena akan sangat sangat bahagia. Mereka kan pasangan serasi, warganet bahkan sangat memuji!” jawab Renata bangga.

Memang, setelah pengumuman pernikahan antara Biru dan Sharena. Semua netijen dunia maya memuji keserasian antara pasangan itu, yang dinilai ideal.

Sharena cantik dan cerdas sedang Biru adalah anak konglomerat. Para warganet pun tak sabar melihat wajah anak keduanya nanti.

“Benarkah? Tapi kenapa Biru seperti sedang tertekan ya?” ejek Anyelir. “Ahhh… atau kau masih memikirkan gadis pujaanmu?” serangnya secara langsung.

Mata Biru membuat sempurna, Anyelir tahu dia memiliki gadis impian lain.

“Tante jangan pernah macam macam dengan dia! Atau saya akan beri perhitungan pada Tante!”

Anyelir dan Renata adalah jenis manusia yang sama. Mereka akan tega melakukan apa saja demi mencapai tujuan. Cukup sudah hanya dengan kehilangan Aluna, Biru tak mau kalau Aluna harus menderita lebih lagi.

“Ck… ck… jangan emosi! Tidak baik penggantin baru marah-marah!” Menepuk dada Biru dengan keras, Anyelir memang sengaja mempermainkan emosi Biru.

Sementara Ansel serta Sharena hanya menyimak obrolan yang tak mereka mengerti.

You’ll also like
𝗧𝗘𝗥𝗜 𝗠𝗘𝗜𝗡 ~ ❝𝐀 𝐓𝐫𝐮𝐞 𝐃𝐞𝐯𝐨𝐭𝐢𝐨𝐧❞ by situmo235
𝗧𝗘𝗥𝗜 𝗠𝗘𝗜𝗡 ~ ❝𝐀 𝐓𝐫𝐮𝐞 𝐃𝐞𝐯𝐨𝐭…
256K
22.2K
𝐀𝐠𝐚𝐫 𝐭𝐮 𝐒𝐡𝐢𝐯 𝐭𝐨𝐡 𝐦𝐞𝐢𝐧 𝐒𝐡𝐚𝐤𝐭𝐢 ; 𝐓𝐮 𝐑𝐚𝐦 𝐭𝐨𝐡 𝐦𝐞𝐢𝐧 𝐒𝐢𝐭𝐚 ; 𝐓𝐮 𝐊𝐫𝐮𝐬𝐡𝐧 𝐭𝐨𝐡 𝐦𝐞𝐢𝐧 𝐑𝐚𝐝𝐡𝐚 𝐛𝐚𝐧 𝐣𝐚𝐮𝐧𝐠𝐢 ; 𝐊𝐢𝐬𝐢…
နန်းမြတ်ဖူးဖူး (That’s My Angel) by koko4460
နန်းမြတ်ဖူးဖူး (That’s My Angel)
153K
430
sex အကြောင်းသိချင်စိတ်ပြင်းပျနေတဲ့ အပျိုမလေးတယောက်။ သူ့ရဲ့ dark side ကို ပုံဖော်ပေးတတ်သူ ကိုကြီးနဲ့ online မှတဆင့်တွေ့ဆုံဖြစ်သောအခါ …. ဘာတွေဆက်ဖြစ်မလဲ… အပြင်မှာပါ ဆု…
I Came, I Saw, I Lost! by Zackown
I Came, I Saw, I Lost!
12K
1K
Upon her disappearance, Ajimu Najimi gifts Kumagawa Misogi with one final prank, which unexpectedly sends him into another dimension. Along with this, she leaves him a s…
Ishq by chance – where it all began by ishika_writzz
Ishq by chance – where it all began
28.3K
3.2K
“She’s just a rival,nothing else and would never be”, he yelled. Vihaan chopra (16), One of the class toppers and the heartthrob of the school. A lot of girls…
Jayri, Ang Mutya Ng Section E (ғᴀɴᴍᴀᴅᴇ) by maryjanellee
Jayri, Ang Mutya Ng Section E (ғᴀɴᴍᴀᴅᴇ)
128K
1.5K
𝗛𝗶𝗶! 𝗧𝗵𝗶𝘀 𝗶𝘀 𝗺𝘆 𝗳𝗶𝗿𝘀𝘁 𝘀𝘁𝗼𝗿𝘆. 𝗘𝗻𝗷𝗼𝘆 𝗿𝗲𝗮𝗱𝗶𝗻𝗴 🙈💓 (–tagalog-) Please don’t copy my work or copy my cover.
Broken Hands by oluna15
Broken Hands
59.7K
4K
Grayson’s life seems full of roses, but beneath the petals lies a tangled garden of inner battles and shadows that linger even after Charlie is gone. Each day feels as h…
wlw oneshots 💋 by whosm0rgan
wlw oneshots 💋
1.3M
3.8K
lesbian oneshots !! includes smut and fluff, chapters near the beginning are AWFUL. enjoy!
“Ayo Ansel kita pergi! Mama tidak betah ada disini! Hawanya terlalu panas!” ucap Anyelir sambil berlalu.

Masih tanpa suara, Ansel hanya mengikuti langkah sang ibu sambil menatap tajam pada Biru seakan berkata akan merebut Sharena apapun yang terjadi.


Setelah menghadiri pesta pernikahan Sharena, Ansel kembali ke kantor untuk menghadiri rapat dengan para anggota direksi.

Berita pernikahan Biru, mau tidak mau tetap menggoyang posisi Ansel sebagai Presiden Direktur, mereka mulai mempertanyakan apakah Ansel tetap akan memimpin perusahaan, atau justru akan tersingkir jika seluruh harta warisan jatuh pada Biru.

Karna itu Ansel harus meyakinkan para jajaran direksi juga para pemegang saham, untuk tetap memihak pada dirinya. Hingga diadakannya rapat dadakan pada hari ini.

Sedang, Anyelir, dia lebih memilih untuk mendatangi sebuah rumah sakit, tempat dimana kunci untuk menghancurkan Biru berada.

“Kau yakin bahwa gadis ini adalah gadis yang ku cari?”

“Yakin Nyonya, saya sudah membuntutinya selama satu minggu ini!”

Orang suruhan dari Anyelir memberikan kumpulan foto foto aktivitas seorang gadis.

“Ayahnya sedang sakit keras, dan ku dengar dia butuh banyak biaya, Nyonya!” lapor orang itu lagi.

“Baguslah… dengan begitu semua akan lebih mudah!” ucap Anyelir memperbaiki letak kaca matanya. “Antar aku menemui dia!”

Dengan patuh, seorang pria berkepala pelontos itu menuntun langkah Anyelir menuju ruang ICU.

Sebuah ruangan yang akhir-akhir ini sering di datangi gadis bernama Aluna.

“Tuhan tolonglah aku!”

Terlihat seorang gadis dengan seragam warna merah tengah menangis sambil memeluk lutut di depan ruang ICU. Rona keputusan, tergambar dengan jelas.

Anyelir tersenyum sinis. “Dewi Fortuna benar benar datang padaku!” Dengan langkah yang sangat yakin, ia berhenti di depan Aluna.

“Aku bersedia membantumu!” ujarnya

Aluna mendongakkan kepala menatap Anyelir dengan tatapan bingung.

“An-anda siapa?”

“Seseorang yang akan membantumu!”

“Anda tidak bercandakan, Nyonya?” Menghapus sisa sisa air matanya. Aluna berdiri dan menatap Anyelir dengan penuh harap.

“Dimana aku harus membayar?”

“Disana Nyonya, disana!”

Tanpa membuang banyak waktu, Aluna membawa Anyelir ke bagian untuk menyelesaikan semua administrasi.

Anyelir tak berbohong, dia membayar semua tagihan, hingga Rahardian bisa di operasi sekarang juga.

“Saya akan melakukan apa saja untuk membalas kebaikan Nyonya! Katakan saja, apa yang Nyonya inginkan, saya akan lakukan!”

Aluna sudah bertekat, mengabdikan seluruh hidupnya untuk Anyelir.

“Aku… ingin seorang bayi yang keluar dari rahimmu!”

Ucapan Anyelir bagai petir yang menyambar nyambar di siang hari.

“Maksud Nyonya?”

“Sewakan rahimmu padaku!”

“APA?” pekik Aluna tak percaya.

Entah takdir gila macam apa yang saat ini sedang Aluna alami. Dia baru saja menolak mengikuti penyewaan rahim yang di sebar melalui brosur dan kini… ia justru terjebak menyewakan rahim dengan wanita yang baru ia kenal.

“Aku tidak memaksa! Kalau kau tak mau tak masalah! Hanya saja, kuharap besok pagi seluruh uangku sudah kau kembalikan!”

“Tapi Nyonya bilang tadi mau membantuku?” protes Aluna dengan keras.

“Seperti kataku tadi! Tidak ada yang gratis di dunia ini!”

“Nyonya bukankah ini keterlaluan? Anda menjebak saya!”

“Hey… siapa yang menjebakmu? Aku tidak menjebak siapapun! Kalau kau mau menyewakan rahimmu, tak perlu kembalikan uangnya! Tapi jika tidak mau..

kuberi waktu sampai besok pagi! Kurang baik apa coba aku?”

“Saya akan kembalikan uangnya!”

“Ohh.. baiklah! Pastikan uangnya ada sebelum jam tuju pagi! Kalau tidak…? Polisi akan menjemputmu! Dan juga…?”

“Juga apa?”

“Aku pastikan rumah sakit mendepak ayahmu!” bisik Anyelir dengan menyeramkan.

Wajah Aluna memerah, menyadari, kalau wanita yang dihadapinya lebih berbahaya dari pada Renata-ibu Biru.

Leave your comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *