Aku ingin seorang bayi

TUAN PENYEWA RAHIM
“Tidak Luna, tidak! Kau tidak boleh melakukan ini!”
gumam Aluna pada dirinya sendiri.
Aluna menghapus sebuah kontak nomor yang sudah ia simpan di telephon genggam miliknya. Ia baru saja akan menghubungi sebuah nomor yang tertera di brosur penyewaan rahim kemarin. Tapi urung ia lakukan.
“Brosur ini membawa pengaruh buruk!”
Di gelengkan kepala, lalu tangannya mulai terampil merobek brosur menjadi kecil-kecil, untuk kemudian melemparkan ke tong sampah.
Sejak mendapatkan brosur tersebut Aluna sering punya fikiran untuk menyewakan rahimnya. Apalagi setiap terdesak kebutuhan. Jadi, Luna memutuskan untuk menyingkirkan brosur itu jauh-jauh dari pandangan mata.
“Lebih baik aku bekerja lagi! Semangat Aluna! Fighti teriak Aluna sambil mengepalkan tangan di udara, berusaha menyemangati diri sendiri.
Di kendarainya lagi sebuah motor matic warna merah lengkap dengan kotak box di jok belakang yang berisi tumpukan pizza.
Aluna mengambil semua jenis pekerjaan, tanpa pilih-pilih, yang penting baginya adalah mendapatkan uang. Dan saat ini dia sedang menjalani profesi sebagai kurir antar makanan cepet saji.
“Benar ini tidak ya, tempatnya?” Aluna memelankan laju motor, sembari melihat ke sisi kiri, dimana ada sederet gedung perkantoran berjajar.
Bos hanya menyuruh Aluna mengantarkan pizza ke perusahaan UNIq, dan menyerahkan di meja resepsionis. Tapi masalahnya, semua gedung yang ia lewati berpapan nama UNiq semua. Yang membedakan hanya kata belakangnya saja. Ada yang bertulis UNIq elektronik, UNIq chorporation.
Entah harus pada gedung yang mana Aluna mengantar pizza. Dari tadi ia hanya muter muter tak jelas.
“Ahhh…!”
Brak.
Aluna menjerit histeris saat sebuah mobil tiba-tiba menyeruduk motor bututnya seperti banteng.
Dirinya tersungkur, dengan sebagian badan tertimpa motor.
“Aduh, pinggangku!” eranganya sambil memegang tubuh bagian belakang.
“Hahh…sial!”
Tak selang lama seorang lelaki tinggi dengan rahang tegas serta lesung pipi indah, keluar dari arah kursi kemudi. Namun bukannya menolong Aluna yang saat ini tertimpa motor, lelaki itu justru sibuk mengumpat setelah melihat sedikit baret pada bamper mobil.
“Wah… benar-benar! Manusia jaman sekarang tidak ada empatinya!” Aluna susah payah berdiri, untuk menghampiri lelaki tersebut. “Tuan…anda harus ganti rugi karna telah membuat semua pizzaku rusak!” teriak Aluna.
“Stsss… diam! Harga mobil ini jauh lebih mahal dari pada pizza atau bahkan nyawamu!” Pria itu mengukur seberapa banyak lecet di bagian depan mobil.
1
Hanya ada beberapa titik lecet di mobil audy S8 itu tapi tentu, biaya perawatannya akan sangat fantastis.
“Memangnya aku peduli? Jelas-jelas kau yang menabrakku!”
“Bisa diam tidak! Lagi pula siapa suruh berhenti di depan gedung! Kau fikir ini terminal?”
“Jelas jelas kau yang salah, bawa mobil tidak tahu aturan! Ini jalan umum bukan sirkuit balap!”
“Kalau bukan wanita sudah ku hajar kau!”
“Hajar saja kalau berani! Kau sudah membuat semua pesanan pizzaku rusak! Jangankan ganti rugi minta maaf pun tidak!”
Pria berhazel coklat itu menahan amarah dengan menatap dingin pada Aluna.
You’ll also like
My Lovely Life by shiraka143
My Lovely Life
304K
12.1K
Alessandra Bianchi , A pure innocent girl merely 16 years , who has never been given a chance to step out in the real world is gonna face a drastic change in her life…
Sidelined (The QB Bad Boy and Me) by tayxwriter
Sidelined (The QB Bad Boy and Me)
32.1M
859K
Touchdown! For a limited time, Sidelined: The QB Bad Boy and Me is yours to read for FREE. Hurry-this deal ends February 16. It’s your chance to catch up and prepare for…
𝗧𝗘𝗥𝗜 𝗠𝗘𝗜𝗡 ~ ❝𝐀 𝐓𝐫𝐮𝐞 𝐃𝐞𝐯𝐨𝐭𝐢𝐨𝐧❞ by situmo235
𝗧𝗘𝗥𝗜 𝗠𝗘𝗜𝗡 ~ ❝𝐀 𝐓𝐫𝐮𝐞 𝐃𝐞𝐯𝐨𝐭…
232K
20.7K
𝑨𝒈𝒂𝒓 𝒕𝒖 𝑺𝒉𝒊𝒗 𝒕𝒐𝒉 𝒎𝒆𝒊𝒏 𝑺𝒉𝒂𝒌𝒕𝒊, 𝑻𝒖 𝑹𝒂𝒎 𝒕𝒐𝒉 𝒎𝒆𝒊𝒏 𝑺𝒊𝒕𝒂, 𝑻𝒖 𝑲𝒓𝒖𝒔𝒉𝒏 𝒕𝒐𝒉 𝒎𝒆𝒊𝒏 𝑹𝒂𝒅𝒉𝒂 𝒃𝒂𝒏 𝒋𝒂𝒖𝒏𝒈𝒊, 𝑲𝒊𝒔𝒊 �…
𝑶𝑺 𝑨𝑵𝑱𝑶𝑺 𝑪𝑨𝑵𝑻𝑬𝑴 𝑶 𝑵𝑶𝑺𝑺𝑶 𝑨𝑴𝑶𝑹, vulgo dee by Maria19182727
𝑶𝑺 𝑨𝑵𝑱𝑶𝑺 𝑪𝑨𝑵𝑻𝑬𝑴 𝑶 𝑵𝑶𝑺𝑺𝑶 �…
46.2K
5.3K
No primeiro estante, vi que era amor, no momento em que a gente se encontrou
‘mine’ Allisagi by Vanessaluxe
‘mine’ Allisagi
30.8K
514
𝗢𝗺𝗲𝗴𝗮𝘃𝗲𝗿𝘀𝗲( isagi an omega surrounded by alphas…) Isagi harem
wlw oneshots 💋 by whosm0rgan
wlw oneshots 💋
1.2M
4.2K
lesbian oneshots !! includes smut and fluff, chapters near the beginning are AWFUL. enjoy!
Silent Scars by TalesofHealing
Silent Scars
214K
9.1K
After enduring years of neglect and cruelty from her mother and stepfather, Ariana’s life changes drastically when tragedy brings her under the guardianship of five brot…
“Kau tidak tahu siapa aku?”
“Tidak! Dan aku tidak peduli! Yang ku pedulikan adalah kau haru membayar ganti rugi!” Menengadah kan tangan. Aluna meminta uang ganti rugi.
“Kalau aku tidak mau ganti rugi kau mau apa?” tantang pria itu.
Sebenarnya, kalau mau, pria itu bisa langsung memberi uang ganti rugi, tapi melihat Aluna terlewat berani, harga dirinya sebagai presiden Direktur merasa terinjak-injak.
Ansel Fernandez Ghenifer, Orang nomor satu di perusahaan UNIq. Perusahaan terbesar di Indonesia yang bergerak di bidang telekomunikasi. Di bentak bentak seorang kurir. Jelas egonya naik.
“Mobil saja yang bagus! Miskin juga! Ohh… atau jangan-jangan itu milik majikanmu ya? Ck… supir ternyata!” ejek Aluna yang makin membuat Ansel geram.
“Beraninya k-“
Perkataan Ansel terhenti lagi lagi ponselnya berdering. “Ya sebentar lagi sampai!” bentak Ansel pada orang yang menelpon. “Untung aku buru-buru, kalau tidak… habis kau!”
Tadinya, Ansel memang sengaja mengendarai mobil dengan kecepatan penuh, karna hari ini ada rapat direksi. Tak di sangka ia malah menyeludruk tukang antar pizza.
“Ambil uangnya! Dan pastikan jangan pernah muncul dihadapanku atau kau akan menyesal seumur hidup!”
Ansel memberikan uang ganti rugi dengan setengah dongkol.
Untuk hari ini, Ansel memberi toleransi, tapi jika suatu saat bertemu dengan tukang antar pizza itu lagi. Ansel tak akan memberi ampun.
“Orang kata sombong!” Umpat Aluna, setelah mobil audy tipe S8 itu berlalu, tapi tetap terus membunyikan klakson.
Drt… drt… drt…
Aluna membelakan mata setelah melihat tiga panggilan tak terjawab yang berasal dari rumah sakit.
“Iya hallo suster? Ada ap- iya saya akan segera kesana!”
“Keadaannya semakin memprihatinkan, kita harus segera mengambil tindakan!” Dokter terpaksa menyampaikan kondisi Rahardian yang semakin memburuk.
“Harus segera dilakukan operasi besar! Sekarang juga!”
Bagai dihantam palu tepat di kepala, mendadak Aluna pusing, ia sudah tak punya uang sama sekali. Uang tabungannya sudah habis, sedang hasil kerja serabutan, hanya bisa untuk biaya perawatan Rahardian.
“Tuhan tolonglah aku!” Tangis Aluna pecah, ia merongsot di depan pintu ICU ayahnya.
Setelah pembicaraan dengan dokter tadi, Aluna benar-benar tak punya jalan keluar. Semua terasa buntu. Ia hanya berharap, kalau ada malaikat baik hati yang tiba-tiba saja datang.
“Aku bersedia membantumu!” Ucap seorang wanita yang entah dari mana datangnya, namun sudah berdiri tepat di hadapan Aluna.
“An-anda siapa?” Tanya Aluna mendongakkan kepala.
“Seseorang yang akan membantumu!” Ujarnya enteng.
Seperti mendapat angin segar. Aluna berdiri dan menatap wanita itu penuh pengharapan.
“Anda, tidak bercandakan?”
Wanita itu menggeleng kepala.
“Dimana aku harus membayar biaya rumah sakitnya?” Tanya wanita itu, tak ingin buang-buang waktu.
“Disana, Nyonya, disana!” Seperti seorang anak kecil yang akan dibelikan mainan baru, Aluna menuntun wanita yang tak dikenal itu menuju ke tempat administrasi.
Sesampainya disana, wanita itu memang benar-benar membayar semua biaya, bahkan bukan hanya biaya operasi Rahardian tapi juga biaya perawatan untuk satu bulan ke depan.
Dengan satu kartu ajaib berwarna hitam, wanita itu menyelesaikan semua urusan administrasi rumah sakit.
“Ayahmu sudah masuk ruang operasi! Semuanya sudah beres!”
Kini keduanya tengah berbincang di koridor rumah sakit, yang siang ini tampak sepi.
“Terimakasih Nyonya, terimakasih, saya berhutang budi pada Anda, saya janji akan melakukan apa saja untuk membalas kebaikan Anda!”
“Tentu saja! Tidak ada yang gratiskan, di dunia ini?” Jawab wanita itu dengan dingin, meski pada saat ini ada senyum di bibirnya.
Aluna mulai merasa ada yang tidak beres. Namun buru buru menepis fikiran jelek itu. Karna mau bagaimanapun, wanita yang tidak di kenal ini telah menolong hidup ayahnya.
“Tentu saja, Nyonya, saya akan mengabdikan seluruh sisa hidup saya untuk anda!”
“Aku tidak butuh seluruh sisa hidupmu!” Jawabnya masih dengan ekspresi datar. “Saya hanya minta satu tahun saja, dari seluruh waktu hidupmu!”
“Baik Nyonya, saya akan melayani anda dengan sebaik-baiknya selama satu tahun! Apa yang harus saya lakukan Nyonya? Menjadi pelayan? Tukang bersih-bersih? Menjaga hewan peliharaan? Saya bisa semuanya Nyonya!”
“Emm… saya butuh sesuatu yang lain!” Ujarnya tak yakin.
“Sesuatu yang lain? Seperti apa itu Nyonya?”
“Aku ingin seorang bayi yang keluar dari rahimmu!”







